TUGAS MAKALAH
MATA KULIAH MESIN KONVERSI
ENERGI
MESIN KONVERSI ENERGI
KOMPRESOR TORAK
OLEH :
MUHAMMAD AFIF RIDHO
(1420120034)
JURUSAN TEKNIK MESIN
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM AS-SYAFI’IYAH
2014
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG MASALAH
Kompresor
secara sederhana bisa diartikan sebagai alat untuk memasukkan udara dan atau mengirim udara dengan tekanan tinggi. Kompresor bisa kita temukan pada
alat pengungkit, kendaraan roda empat, pendingin ruangan, lemari es serta
alat-alat mengengkat beban yang menggunakan tekanan untuk
mengangkatnya.Sekalipun sama-sama sebagai alat untuk memasukkan dan mengiri
udara dengan tekanan tinggi, pada masing-masing peralatan yang berbeda, cara
kerja kompresor pun bisa berbeda pula.Secara umum kompresor digunakan atau
berfungsi menyediakan udara dengan
tekanan tinggi. Prinsip kerja kompresor seperti ini biasa kita temukan
pada mesin otomotif.
Fungsi kedua
dari kompresor adalah untuk membantu reaksi kimia dengan cara meningkatkan
sistem tekanan.Kompresor seperti ini bisa ditemukan pada industri kimia atau
yang berhubungan dengan itu. Kompresor juga bertugas untuk membagi-bagikan gas
dan bahan bakar cair melalui instalasi pipa-pipa gas. Selain itu, dalam
peralatan pengangkat berat yang bekerja secara pneumatik, kompresor digunakan
dalam fungsinya sebagai pengiri udara untuk sumber tenaga.Sebuah kompresor
apabila dilihat dari cara kerjanya, maka akan ada dua jenis kompresor yang
masing-masing metode kerjanya berbeda. Jenis pertama adalah kompresor dengan
metode krja positif displacement dan yang kedua adalah kompresor dengan metode
kerja dynamic. Di mana letak perbedaan metode kera dari kedua jenis kompresor
ini? Yang pertam, kompresor jenis positif displacement. Kompresor model ini
bekerja dengan cara memasukkan udara ke dalam ruang tertutup, lalu pada saat
yang sama volume ruangnya diperkecil, dengan demikian tekanan di dalam dengan
sendirinya akan naik.Tekanan yang tinggi inilah yang digunakan untuk berbagai
keperluan sesuai dengan peruntukkan kompresor tadi. Kompresor model positif
displacement ini digunakan dalam reciprocating compressor dan rotary.
Sementara itu
pada kompresor model dinamik, volume ruangnya tetap tapi udara yang ada didalam
ruang tersebut diberi kecepatan. Kemudian pada saat yang sama kecepatan
tersebut diubah menjadi tekanan. Hal ini bisa terjadi karena udara pada ruang
yang volumenya tetap mengalami tekanan. Kompresor yang menggunakan model
dynamic ini biasanya pada alat turbo axial flow.
1.2.
TUJUAN PENULISAN
Tujuan dari pada makalah yang berjudul Mesin Konversi Energi Kompresor ini
adalah sebagai berikut :
·
Mengetahui apa yang dimaksud
dengan kompresor.
·
Mengetahui berbagai macam-macam
kompresor.
·
Mengetahu bagaimana cara
melakukan perawatan kompresor.
1.3.
Rumusan Masalah
·
Apa yang dimaksud dengan
kompresor ?
·
Apa saja macam-macam kompresor
?
·
Bagaimana merawat kompresor ?
1.4.
Sistematika Penulisan
BAB I
·
Pendahuluan, Sejarah dan Kegunaan kompresor dari dahulu hingga saat ini
·
Tujuan Penulisan
·
Rumusan Masalah
·
Sistematika Penulisan
BAB II
·
Pembahasan tentang kompresor
·
Macam-macam kompresor
·
Cara perawatan kompresor
·
Prinsip Kompresor Torak
BAB III
·
Penutup, Kesimpulan dan Saran
Daftar Pusaka
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian
Secara Umum Mesin Konversi Energi pada Kompresor
Secara
garis besar kompresor dapat diklasifikasikan menjadi dua bagian,yaitu Positive
Displacement compressor, dan Dynamic compressor, (Turbo),Positive
Displacement compressor, terdiri dari Reciprocating dan Rotary,sedangkan
Dynamic compressor, (turbo) terdiri dari Centrifugal, axial danejector,
secara lengkap dapat dilihat dari klasifikasi di bawah ini:
Gambar 1.
Klasifikasi kompresor
2.1.1 Prinsip Kompresor Torak
Merupakan salah satu positive displacement compressor dengan prinsip kerja
memampatkan dan mengeluarkan udara / gas secara intermitten (berselang) dari
dalam silinder. Pemampatan udara / gas dilakukan didalam silinder. Elemen
mekanik yang digunakan untuk memampatkan udara / gas dinamakan piston / torak.
Tekanan udara / gas yang keluar merupakan tekanan discharge yang dihasilkan
oleh kompresor reciprocating.
a.
Kompresor Torak Resiprokal (reciprocating compressor)
Kompresor
ini dikenal juga dengan kompresor torak, karena dilengkapidengan torak yang
bekerja bolak-balik atau gerak resiprokal.Pemasukanudara diatur oleh katup
masuk dan dihisap oleh torak yang gerakannyamenjauhi katup. Pada saat terjadi
pengisapan, tekanan udara di dalamsilinder mengecil, sehingga udara luar akan
masuk ke dalam silinder secaraalami. Pada saat gerak kompresi torak bergerak ke
titik mati bawah ketitik mati atas, sehingga udara di atas torak bertekanan
tinggi, selanjutnyadi masukkan ke dalam tabung penyimpan udara. Tabung
penyimpanandilengkapi dengan katup satu arah, sehingga udara yang ada dalam tangkitidak
akan kembali ke silinder. Proses tersebut berlangsung terus-menerushingga
diperoleh tekanan udara yang diperlukan. Gerakan mengisap danmengkompresi ke
tabung penampung ini berlangsung secara terus menerus,pada umumnya bila tekanan
dalam tabung telah melebihi kapasitas, makakatup pengaman akan terbuka, atau
mesin penggerak akan mati secaraotomatis.
b.
Kompresor Torak Dua Tingkat Sistem Pendingin Udara
Kompresor
udara bertingkat digunakan untuk menghasilkan tekananudara yang lebih tinggi.
Udara masuk akan dikompresi oleh torak pertama,kemudian didinginkan,
selanjutnya dimasukkan dalam silinder keduauntuk dikompresi oleh torak kedua
sampai pada tekanan yang diinginkan.Pemampatan (pengompresian) udara tahap
kedua lebih besar, temperatureudara akan naik selama terjadi kompresi, sehingga
perlu mengalami prosespendinginan dengan memasang sistem pendingin. Metode
pendinginanyang sering digunakan misalnya dengan sistem udara atau dengan
systemair bersirkulasi.
Batas tekanan
maksimum untuk jenis kompresor torak resiprokal antara lain, untuk kompresor satu tingkat tekanan hingga 4 bar, sedangkan
duatingkat atau lebih tekanannya hingga 15 bar.
c.
Kompresor Diafragma (diaphragma
compressor)
Jenis
Kompresor ini termasuk dalam kelompok kompresor torak.Namunletak torak dipisahkan
melalui sebuah membran diafragma.Udara yangmasuk dan keluar tidak langsung
berhubungan dengan bagian-bagian yangbergerak secara resiprokal. Adanya
pemisahan ruangan ini udara akan lebihterjaga dan bebas dari uap air dan
pelumas/oli. Oleh karena itu kompresordiafragma banyak digunakan pada industri
bahan makanan, farmasi,obatobatandan kimia.
Prinsip
kerjanya hampir sama dengan kompresor torak. Perbedaannyaterdapat pada sistem
kompresi udara yang akan masuk ke dalam tangkipenyimpanan udara bertekanan.
Torak pada kompresor diafragma tidaksecara langsung menghisap dan menekan
udara, tetapi menggerakkansebuah membran (diafragma) dulu. Dari gerakan diafragma
yang kembangkempis itulah yang akan menghisap dan menekan udara
ketabungpenyimpan.
Gambar 2. Kompresor diafragma
d.
Kompresor Putar (Rotary Compressor)
Kompresor Rotari Baling-baling LuncurSecara eksentrik rotor dipasang
berputar dalam rumah yang berbentuksilindris, mempunyai lubang-lubang masuk dan
keluar. Keuntungan darikompresor jenis ini adalah mempunyai bentuk yang pendek
dan kecil,sehingga menghemat ruangan.Bahkan suaranya tidak berisik dan
halusdalam, dapat menghantarkan dan menghasilkan udara secara terus
menerusdengan mantap.Baling-baling luncur dimasukkan ke dalam lubang
yangtergabung dalam rotor dan ruangan dengan bentuk dinding silindris.
Ketikarotor mulai berputar, energi gaya sentrifugal baling-balingnya akan
melawandinding. Karena bentuk dari rumah baling-baling itu sendiri yang tidak
sepusatdengan rotornyamaka ukuran ruangan dapat diperbesar atau
diperkecilmenurut arah masuknya (mengalirnya) udara.
Gambar 3. Kompresor Putar
e.
Kompresor Sekrup (Screw)
Kompresor Sekrup memiliki dua rotor yang saling berpasangan ataubertautan
(engage), yang satu mempunyai bentuk cekung, sedangkanlainnya berbentuk
cembung, sehingga dapat memindahkan udara secaraaksial ke sisi lainnya.Kedua
rotor itu identik dengan sepasang roda gigihelix yang saling
bertautan.Jika roda-roda gigi tersebut berbentuk lurus,maka kompresor ini dapat
digunakan sebagai pompa hidrolik padapesawat-pesawathidrolik. Roda-roda gigi kompresor sekrup harus diletakkan
padarumah-rumah roda gigi dengan benar sehingga betul-betul dapat menghisapdan
menekan fluida
.
f.
Kompresor Root Blower (Sayap Kupu-kupu)
Kompresor
jenis ini akan mengisap udara luar dari satu sisi ke sisi yanglain tanpa ada
perubahan volume. Torak membuat penguncian pada bagiansisiyang bertekanan.
Prinsip kompresor ini ternyata dapat disamakan denganpompa pelumas model
kupu-kupu pada sebuah motor bakar. Beberapakelemahannya adalah: tingkat
kebocoran yang tinggi. Kebocoran terjadikarena antara baling-baling dan
rumahnya tidak dapat saling rapat betul.Berbeda jika dibandingkan dengan pompa
pelumas pada motor bakar,karena fluidanya adalah minyak pelumas maka film-film
minyak sendirisudah menjadi bahan perapat antara dinding rumah dan sayap-sayap
kupuitu.Dilihat dari konstruksinya, Sayap kupu-kupu di dalam rumah
pompadigerakan oleh sepasang roda gigi yang saling bertautan juga,
sehinggadapat berputar tepat pada dinding.
g.
Kompresor Aliran (turbo compressor)
Jenis kompresor ini cocok untuk menghasilkan volume udara
yangbesar.Kompresor aliran udara ada yang dibuat dengan arah masuknyaudara
secara aksial dan ada yang secara radial.Arah aliran udara dapatdirubah dalam
satu roda turbin atau lebih untuk menghasilkan kecepatanaliran udara yang
diperlukan.Energi kinetik yang ditimbulkan menjadi energybentuk tekanan.
h.
Kompresor Aliran Radial
Percepatan yang ditimbulkan oleh kompresor aliran radial berasal
dariruangan ke ruangan berikutnya secara radial.Pada lubang masuk pertamaudara
dilemparkan keluar menjauhi sumbu. Bila kompresornya bertingkat,maka dari
tingkat pertama udara akan dipantulkan kembali mendekati sumbu.Dari tingkat
pertama masuk lagi ke tingkat berikutnya, sampai beberapatingkat sesuai yang
dibutuhkan. Semakin banyak tingkat dari susunan sudusudutersebut maka akan
semakin tinggi tekanan udara yang dihasilkan.Prinsip kerja kompresor radial
akan mengisap udara luar melalui sudu-sudurotor, udara akan terisap masuk ke dalam
ruangan isap lalu dikompresidan akan ditampung pada tangki penyimpanan udara
bertekanan hinggatekanannya sesuai dengan kebutuhan.
i.
Kompresor Aliran Aksial
Pada kompresor aliran aksial, udara akan mendapatkan percepatanoleh sudu
yang terdapat pada rotor dan arah alirannya ke arah aksial yaitusearah
(sejajar) dengan sumbu rotor. Jadi pengisapan dan penekananudara terjadi saat
rangkaian sudu-sudu pada rotor itu berputar secara cepat.Putaran cepat ini
mutlak diperlukan untuk mendapatkan aliran udara yangmempunyai tekanan yang
diinginkan.Teringat pula alat semacam ini adalahseperti kompresor pada sistem
turbin gas atau mesin-mesin pesawat terbangturbo propeller.Bedanya, jika pada
turbin gas adalah menghasilkan mekanikputar pada porosnya. Tetapi, pada kompresor
ini tenaga mekanik dari mesinakan memutar rotor sehingga akan menghasilkan
udara bertekanan
Gambar 4. Kompresor Aliran Aksial
2.2 Mesin
Konversi Energi Penggerak Kompresor
Penggerak kompresor berfungsi untuk memutar kompresor, sehinggakompresor
dapat bekerja secara optiomal. Penggerak kompresor yang seringdigunakan
biasanya berupa motor listrik dan motor bakar seperti gambardi bawah ini.
Kompresor berdaya rendah menggunakan motor listrik dua phase ataumotor bensin.
sedangkan kompresor berdaya besar memerlukan motorlistrik 3 phase atau mesin
diesel. Penggunaan mesin bensin atau dieselbiasanya digunakan bilamana lokasi
disekitarnya tidak terdapat aliran listrikatau cenderung non stasioner.
Kompresor yang digunakan di pabrik-pabrikkebanyakan digerakkan oleh motor
listrik karena biasanya terdapat instalasilistrik dan cenderung stasionar
(tidak berpindah-pindah).
Gambar 5. Kompresor
penggerak, motor bensin dan motor listrik
2.3. KOMPONEN-KOMPONEN KOMPRESOR
Adapun komponen-komponen pada Kompresor
sebagai berikut :
·
Kerangka (frame)
Fungsi utama adalah untuk mendukung seluruh beban
dan berfungsi juga sebagai tempat kedudukan bantalan, poros engkol, silinder
dan tempat penampungan minyak pelumas.
Gambar 6.
Kerangka Kompresor
·
Poros engkol (crank shaft)
Berfungsi
mengubah gerak berputar (rotasi) menjadi gerak lurus bolak balik (translasi).
Gambar 7. Poros engkol
·
Batang penghubung (connecting rod)
Berfungsi meneruskan gaya dari poros engkol ke
batang torak melalui kepala silang, batang penghubung harus kuat dan tahan
bengkok sehingga mampu menahan beban pada saat kompresi.
·
Kepala silang (cross head)
Berfungsi meneruskan gaya dari batang penghubung
ke batang torak. Kepala silang dapat meluncur pada bantalan luncurnya.
Gambar 8. Kepala silang
·
Silinder (cylinder)
Berfungsi sebagai tempat kedudukan liner silinder dan water jacket
·
Liner silinder (cylinder liner)
Berfungsi sebagai lintasan gerakan piston torak
saat melakukan proses ekspansi, pemasukan, kompresi, dan pengeluaran.
·
Front and rear cylinder cover.
Adalah tutup silinder bagian head end/front cover
dan bagian crank end/rear cover yang berfungsi untuk menahan gas/udara supaya
tidak keluar silinder.
·
Water Jacket
Adalah ruangan dalam silinder untuk bersirkulasi air sebagai pendingin
·
Torak (piston)
Sebagai elemen yang menghandel gas/udara pada
proses pemasukan (suction), kompresi (compression) dan pengeluaran (discharge).
·
Cincin torak ( piston rings)
Berfungsi mengurangi kebocoran gas/udara antara
permukaan torak dengan dinding liner silinder.
·
Batang Torak (piston rod)
Berfungsi meneruskan gaya dari kepala silang ke
torak.
·
Cincin Penahan Gas (packing rod)
Berfungsi menahan kebocoran gas akibat adanya
celah (clearance) antara bagian yang bergerak (batang torak) dengan bagian yang
diam (silinder). Cincin penahan gas ini terdiri dari beberapa ring segment.
·
Ring Oil Scraper
Berfungsi untuk mencegah kebocoran minyak pelumas pada frame
·
Katup kompresor (compressor valve)
Berfungsi untuk mengatur pemasukan dan
pengeluaran gas/udara, kedalam atau keluar silinder. Katup ini dapat bekerja
membuka dan menutup sendiri akibat adanya perbedaan tekanan yang terjadi antara
bagian dalam dengan bagian luar silinder.
2.3. PROSES DAN PRINSIP
KERJA KOMPRESOR TORAK
Proses Kerja dan Prinsip Kerja Kompresor Torak sebagai berikut :
· Tenaga mekanik dari penggerak mula-mula ditransmisikan melalui poros
engkol dalam bentuk gerak rotasi dan diteruskan ke kepala silang (cross head)
dengan perantaraan batang penghubung (connecting rod).
· Pada kepala silang gerakan rotasi diubah menjadi gerak translasi yang
diteruskan ke torak melalui batang torak (piston rod).
· Gerakan torak bolak balik dalam silinder mengakibatkan perubahan volume
dan tekanan sehingga terjadi proses pemasukan, kompresi, dan pengeluaran.
Secara
sederhana prinsip kerja, perubahan tekanan dan volume dalam suatu kompresor
torak Simplex Single Acting dapat diuraikan dalam bentuk diagram P-V sebagai
berikut :
Gambar 9.Diagram P-V Kompresor Torak
Torak memulai
langkah kompresi pada titik (1), torak bergerak kekiri dan gas dimampatkan
sehingga tekanannya naik ketitik (2). Pada titik ini tekanan di dalam silinder
mencapai harga tekanan Pd yang lebih tinggi dari pada tekanan di dalam pipa
keluar, sehingga katup keluar pada kepala silinder akan terbuka. Jika torak
bergerak terus kekiri, gas akan didorong keluar silinder pada tekanan tetap
sebesar Pd. Dititik (3) torak mencapai titik mati atas, yaitu titik akhir
gerakan torak pada langkah kompresi dan pengeluaran.
Pada waktu
torak mencapai titik mati atas ini, antara sisi atas torak dan kepala silinder
masih ada volume sisa yang besarnya = Vc. Volume ini idealnya harus sama dengan
nol agar gas dapat didorong seluruhnya keluar silinder tanpa sisa. Namun dalam
praktiknya harus ada jarak (clearance) di atas torak agar tidak membentur
kepala silinder. Selain itu juga harus ada lubang-lubang laluan pada
katup-katup. Karena adanya volume sisa ini ketika torak mengakhiri langkah
kompresinya, di atas torak masih ada sejumlah gas dengan volume sebesar Vc dan
tekanan sebesar Pd. Jika kemudian torak memulai langkah isapnya (bergerak
kekanan), katup isap tidak dapat terbuka sebelum sisa gas di atas torak
berekspansi sampai tekanannya turun dari Pd menjadi Ps. Katup isap baru mulai
terbuka dititik (4) ketika tekanannya sudah mencapai tekanan isap Ps. Disini
pemasukan gas baru mulai terjadi dan proses pengisapan ini berlangsung sampai
titik mati bawah (1). Dari uraian di atas dapat dilihat bahwa volume gas yang
diisap tidak sebesar volume langkah torak sebesar Vs melainkan lebih kecil,
yaitu hanya sebesar volume isap antara titik mati bawah (1) dan titik (4).
·
Proses Kompresi Gas
Proses kompresi gas pada kompresor torak dapat dilakukan menurut tiga
cara yaitu dengan proses isotermal, adiabatik reversible, dan politropik.
a. Kompresi
Isotermal
Bila suatu
gas dikompresikan, maka ini berarti ada energi mekanik yang diberikan dari luar
kepada gas. Energi ini diubah menjadi energi panas sehingga temperatur gas akan
naik jika tekanan semakin tinggi. Namun, jika proses ini dibarengi dengan
pendinginan untuk mengeluarkan panas yang terjadi, sehingga temperatur dapat
dijaga tetap dan kompresi ini disebut dengan kompresi isotermal (temperatur
tetap).
Proses
kompresi ini sangat berguna dalam analisis teoritis, namun untuk perhitungan
kompresor tidak banyak kegunaannya. Pada kompresor yang sesungguhnya, meskipun
silinder didinginkan sepenuhnya adalah tidak mungkin untuk menjaga temperatur
yang tetap dalam silinder. Hal ini disebabkan oleh cepatnya proses kompresi (beberapa
ratus sampai seribu kali permenit) di dalam silinder.
b. Kompresi
Adiabatik
Jika silinder
diisolasi secara sempurna terhadap panas, maka kompresi akan berlangsung tanpa
ada panas yang keluar dari gas atau masuk kedalam gas. Proses semacam ini
disebut adiabatik. Dalam praktiknya proses ini tidak pernah terjadi secara
sempurna karena isolasi terhadap silinder tidak pernah dapat sempurna pula.
Namun proses adiabatik reversible sering dipakai dalam pengkajian teoritis
proses kompresi.
c. Kompresi
Politropik
Kompresi pada
kompresor yang sesungguhnya bukan merupakan proses isotermal, karena ada
kenaikan temperatur, namun juga bukan proses adiabatik karena ada panas yang
dipancarkan keluar. Jadi proses kompresi yang sesungguhnya, ada di antara keduanya
dan disebut kompresi politropik.
·
Daya Gas Kompresor (GHP)
Daya
kompresor adalah daya poros yang digunakan untuk memampatkan gas dalam
silinder, yang dirumuskan : Daya = Kerja tiap satuan waktu.
Disini daya
gas kompresor dihitung dengan proses politropik, yaitu pemampatan gas yang
berlangsung pada keadaan dimana seluruh parameter berubah. (mendekati kondisi
actual).
·
Cara Merawat Kompresor
Menggunakan
peralatan sesuai dengan peruntukkan dan merawatnya dengan benar, akan
memperpanjang usia peralatan tersebut. Begitu juga dengan kompresor. Tanpa
dirawat dengan baik dan atau dipergunakan tidak sebagai mestinya sesuai dengan
peruntukannya, akan menyebabkan kompresor cepat rusak.
Kejadian
seperti ini kerap kali terjadi karena keceroboan mekanik dalam menggunakan
kompresor. Tentu saja untuk menjaga dan memelihara kompresor, harus merujuk
kepada petunjuk manual yang telah disediakan produsen dan telah disesuaikan
dengan kapasitas, fungsi dan cara kerja kompresor tersebut.
Agar
kompresor awet, selain dipergunakan sesuai dengan fungsinya, juga perlu
perawatan yang baik. Selain itu prosedur penggunaannya pun harus sesuai dengan
langkah-langkah yang dianjurkan dalam buku manual.
Misalnya,
ketika akan menggunakan kompresor, pastikan dulu bahwa oli berada pada level
aman. Kemudian semua kran harus dipastikan dalam keadaan tertutup, belt tidak
terlalu kendur dan tidak juga terlalu kencang. Sebelum kompresor dinyalakan,
atur trlebih dahulu pengaturan gas agar tidak terlalu rendah dan juga tidak
terlalu tinggi.
Selain
langkah-langkah tadi, kita juga harus memantau keadaan pressure gauge sesuai
dengan kapasitas kompresor. Misalnya saja kompresor yang berkekuatan 8 bar,
maka motor akan mati ketika pressure gauge menunjukkan angka 8 bar dan akan
hidup kembali bila pressure gauge menunukkan angka 5 bar. Selain itu harus pula
menjadi kebiasaan yaitu ketika selesai menggunakan kompresor, maka angin yang
masih tersisa di dalam tangki harus dibuang.
BAB III
KESIMPULAN
3.1 Kesimpulan
Sehingga makalah ini dapat disimpulkan bahwa klasifikasi kompresor secara
garis besar kompresor dapat diklasifikasikan menjadi dua bagian, yaitu Positive Displacement compressor, dan Dynamic compressor, (Turbo), Positive
Displacement compressor, terdiri dari Reciprocating
dan Rotary, sedangkan Dynamic compressor, (turbo) terdiri dari Centrifugal,
axial dan ejector.
Dan kompresor mempunyai beberapa komponen yan terdiri dari ; Kerangka (frame), Poros engkol (crank
shaft), Batang penghubung (connecting rod), Kepala silang (cross head),
Silinder (cylinder), Liner silinder (cylinder liner), Front and rear cylinder
cover, Water Jacket, Torak (piston), Cincin torak ( piston rings), Batang Torak
(piston rod), Cincin Penahan Gas (packing rod), Ring Oil Scraper, dan Katup
kompresor (compressor valve).
Sedangkan untuk kompresor torak merupakan salah satu positive
displacement compressor dengan prinsip kerja memampatkan dan mengeluarkan udara
/ gas secara intermitten (berselang) dari dalam silinder. Pemampatan udara / gas
dilakukan didalam silinder. Elemen mekanik yang digunakan untuk memampatkan
udara / gas dinamakan piston / torak.
Proses kompresi gas pada kompresor torak dapat dilakukan menurut tiga
cara yaitu dengan proses isotermal, adiabatik reversible, dan politropik.
Perawatan kompresor sangatlah penting dikarenakan akan memperpanjang usia
dari kompresor tersebut. Dan tanpa dirawat dengan baik dan atau dipergunakan
tidak sebagai mestinya sesuai dengan peruntukannya, akan menyebabkan kompresor
cepat rusak.
Maka, ketika akan menggunakan kompresor, pastikan dulu bahwa oli berada
pada level aman. Kemudian semua kran harus dipastikan dalam keadaan tertutup,
belt tidak terlalu kendur dan tidak juga terlalu kencang. Sebelum kompresor
dinyalakan, atur terlebih dahulu pengaturan gas agar tidak terlalu rendah dan
juga tidak terlalu tinggi.
3.2 Saran
Dengan makalah ini penulis menyarankan pembaca, ketika mempunyai
kompresor seharusnya dapat mengetahui bagian-bagian dari kompresor tersebut
yang dapat berguna dalam perawatan agar kompresor dapat mempuyai usia yang
lebih lama.
DAFTAR PUSTAKA
Muhammad
Subhan. (2010). Pengertian Kompresor. [on line]
available at: http://muhsub.blogspot.com/2010/08/pengertian-kompresor.html, acces on 13 Januari 2013
Anonim. (2013). Kompresor.
[on line] available at: http://www.anneahira.com/kompresor.htm, acces on 13 Januari 2013
Budi Hendarto Wijaya. (2010). Komponen-Komponen Kompresor.[on line]
available at: http://maintenance-group.blogspot.com/2010/09/komponen-utama-compressor-dan-fungsinya.html, acces on 13 Januari 2013